PERPUSDES MENULIS “CACIAN PEDIH YANG MENGUATKAN ”
Renungan
“CACIAN PEDIH YANG MENGUATKAN ”
Pejabat
itu pemimpin, bukan penguasa dan terpilih itu awal perjuangan, bukan menikmati
kemenangan. Allah membuat garis melalui takdir, tapi manusia harus berusaha
sekuat dia seperti dalam mempersiapkan diri akan hidup selamanya.
Sementara
berjuang itu tidak seperti air mengalir. Tetapi memiliki target yang jelas arah
dan tujuannya. Berjuang itu memberikan yang terbaik. Berjuang itu memberikan
tanpa pamrih, kecuali hanya karena Allah. Seperti waktu ibadah kita tinggal
sejengkal. Pengabdian itu melayani, bukan dilayani. Pengabdian itu lebih banyak
caci, daripada puji. Pengabdian itu mengangkat masyarakat. Menjadi bermartabat,
dari peminta-minta. Menjadikan diri sebagai pemberi karena mandiri.
Belajar
itu pedih karena lama. Belajar itu susah karena panangkal susah. Belajar itu
menderita karena lelah pasti mendera. Dan, barang siapa tak sanggup menanggung
lelahnya belajar, maka dia harus sanggup lelahnya kesengsaraan. Seragam itu
penting, tapi tubuh lebih penting. Kerja keras itu penting, tapi kerja cerdas
lebih penting. Dan kerja ikhlas bisa mengalahkan keduanya.
Ketika
ilmu itu untuk diamalkan sebaiknya belajar. Agar beramal berdasarkan ilmu.
Ketika pemimpin itu memberikan putusan, sebaiknya berasarkan ilmu dan pertimbangan,
dan bukan karena kesempatan dan kekuasaan. Pemimpin itu untuk mengabdi bukan
mengadili. Pemimpin itu mendengarkan keluhan buka mengeluh. Pemimpin itu
mencarikan jalan keluar. Bukan berdebat agar tidak kelar.
Perjuangan
itu tidak instan, karena bukan mengubah bangunan, perjuangan itu mengubah pola
pandang kehidupan. Seperti anak mengatakan bahwa es marimas lebih terasa
nikmat, ketimbang es cincau diperempatan. Mungkin, pemimipin menganggap
raja. Karena semua tunduk kepadanya. Tetapi sepertinya ada banyak dari
mereka yang menunduk menunjukan takut, sambil kentut.
Pemimpin
itu bukan memberi contoh. Tapi menjadi contoh, ternyata pemimpin itu berat. Tak
seberat ketika hendak menjabat. Pemimpin itu mendengarkan dan mencatat dalam
hati, kemudian dilahirkan keputusan yang membuat terayomi yang mengatakan, dan
bukan mendengarkan tetapi hanya diam mendengarkan atau seolah-olah
mendengarkan.
Pemimpin itu
betul-betul mengetahui yang dipimpinnya, kondisinya, kebutuhannya, dan cara
mengatasinya (Dokumen : desa.id, Foto by : TM)
Pemimpin
itu menjadikan kemajuan jaman sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan
dalam rangkulan. Bukan ketika bercengkerama malah berdiskusi dengan yang jauh,
yang dekat dibaikan. Pemimpin itu melihat yang lebih baik dijadikan rujukan.
Bukan seandainya orang lain belum berangkat kita tidak usah berangkat, yang
lain belum sejahtera, kita jangan khawatir dan jangan tergesa-gesa.
Pemimpin
itu harus berlari, ketika masyarakatnya
hanya mampu berjalan, agar mampu melihat dan memastikan aman perjalanan. Tetapi
juga mampu melihat dan memastikan dengan yang paling lambat, agar bisa melihat
dan memastikan masyarakat yang paling terbelakang.
Pemimpin
itu harus menciptakan lingkungan yang nyaman. Tetapi juga mempersiapkan diri
untuk kemedan pertempuran. Karena seringkali kita terjebak dalam kenyamanan,
dan menjadi mangsa bagi yang lebih bisa bertahan. Seperti cuplikan puisi rimba
afrika ini:
“setiap kali saat fajar menyingsing,
Seekor rusa terjaga, ia tahu hari ini, ia harus lari lebih cepat
dari seekor singa yang tercepat.
Jika tidak, ia akan terbunuh. Setiap kali fajar menyingsing
Seekor singa terbangun dari tidurnya
Ia tahu, hari ini ia harus mampu
Mengejar rusa yang paling lambat
Jika tidak, ia akan mati kelaparan. Tak masalah apakah kau seekor
rusa
Atau seekor singa
Karena setiap kali fajar menyingsing
Sebaiknya engkau mulai berlari.
Pemimpin itu
perlu belajar, Belajar dan terus belajar dan mengajak yang dipimpinanya untuk
belajar dan terus belajar (Dokumen : desa.id, Foto by : TM)
Pemimpin
itu hendaknya bangun pagi. Karena jangan sampai keduluan bangunnya
pengangguran. Jika keduanya bangun bersamaan, artinya mereka tiada bedanya.
Lantas siapa yang akan membangunkan pengangguran?
Pemimpin
itu menetapkan aturan emas untuk maju. Lakukan selangkah demi
selangkah. Bila merasa tak mampu maju lagi, kembalilah lakukan selangkah
demi selangkah. Jangan pernah berhenti bergerak karena sesungguhnya yang
bergeraklah yang memberikan harapan bukan yang diam tanpa usaha.
Pemimpin
itu membangkitkan sehingga mencapai prestasi yang mengherankan, itu akan
terwujud jika anda tidak perduli siapa yang akan memperoleh pujian. Pemimpin
itu tidak duduk diantara persimpangan dan menunggu ilham, tidak mengambil
keputusan atau menunda mengambil keputusan karena kebimbangan menurutnya, yang
sebenarnya adalah ketidaktahuan.
Pemimpin itu
harus selangkah lebih cepat dari yang dipimpinnya, agar bisa membawa kearah
yang lebih baik (dokumen : desa.id, Foto by : TM)
Bergerak
lebih cepat dari yang mereka kira, adalah prinsip pemimpin tanpa pamrih. Pemimpin
harus membangun pemikiran pemimpin sendiri, jadilah dalang bukan wayang. Tetapi
jika mau jadi wayang ikutilah dalang, karena dalanglah yang punya pakem, bukan
yogo atau tukang kendang. Kunci kegagalan adalah mencoba menyenangkan semua
orang, kunci keberhasilan adalah setia pada misi, pemimpin yang baik adalah
menguasai visi dan misi.
Pemimpin
melakukan sebuah kesalahan dalam hidup bukan saja lebih terhormat. Tetapi lebih
bermanfaat daripada tidak melakukan apa-apa sama sekali. Pemimpin itu
mengisyaratkan kepada masyarakat bahwa tidak ada perjuangan yang instan itu,
seperti beberapa cuplikan beberapa orang besar dibawah ini :
Machael
jordan
“lebih
dari 9.000 kali saya gagal memasukan bola sepanjang karier saya. Dihampir 30
pertandingan saya mengalami kekalahan. Dalam 26 kesempatan saya telah dipercaya
untuk memasukan bola untuk memastikan kemenangan, tapi saya gagal. Saya
berulang kali mengalami kegagalan dalam kehidupan. Tetapi itulah sebabnya
mengapa saya menjadi orang yang berhasil”
Soichiro
honda
“sukses
adalah hasil 1% yang berasal dari 99% kegagalan.
Louis
pasteur
“tahukah
anda rahasia sukses saya dalam mencapai tujuan? Cuma keuletan, tak lebih dan
tak kurang”.
Warren
buffett
“saya tak
ingin melompat tujuh anak tangga sekaligus, yang saya lakukan adalah naik satu
demi satu”.
Steve
kissel
“apakah
waktu berangkat ke kantor hari senin, anda mengendarai mobil dengan kecepatan
yang sama saat pulang dari kantor dihari jumat? Inilah tes terbaik untuk
mengetahui antusiasisme anda”
Pemimpin
itu harus memiliki mimpi, seandainya tidak ada manusia yang mimpi terbang
seperti burung, tidak mungkin kita bisa naik pesawat terbang. Pemimpin sejati
terlihat bukan dari banyaknya pengikut, tapi dari loyalitas para pengikutnya.
Pemimpin yang dikagumi ternyata ada sepuluh karakter yang
dimilikinya (kata-kata motivasi dosis tinggi, hal. 48)
Jujur
Kompeten
Visioner
Inspiratif
Cerdas
Adil
Berwawasan luas
Berani
Konsisten
Imajinatif
Pemimpin
itu akan diuji dengan berani mengataka “tidak” karena mengatakan “iya”
sangatlah mudah. Kematian pemimpin itu akan dilihat bekasnya, sebaik-baiknya
pemimpin setelah mati adalah yang paling banyak manfaat dan bekasnya untuk
masyarakat.
Pemimpin
itu bekerja bersama bawahanya, bukan bawahannya bekerja untuknya. Artinya
kekuatanya pengetahuannya ada dikebersamaannya bukan dibekerjanya,
kebersamaannya telah melahirkan kemudahan dalam bekerja.
Dibutuhkan
kerjasama dalam sebuah tim, agar terasa lebih mudah dan lebih ringan (Dokumen :
desa.id, Foto by : TM)
Pemimpin
itu tidak sepenuhnya dilahirkan, kapabilitas sebagai pemimpin dapat dapat
diasah dari pengalaman sehari-hari, dan kemauan untuk memetik pelajaran dari
semua peristiwa. Pemimpin yang bagus menerangkan, pemimpin yang hebat
mendemonstrasikan, dan meimpin yang agung adalah yang dapat memberikan
inspirasi.
Pemimpin
itu ada yang menyebut dengan istilah pamomg, pangemong, yang bisa dimaknai
melayani, mengawasi, mengarahkan, menuntun, menasehati, memberi teladan, dan
beberapa tugas yang lain yang merupakan tugas orang dituakan. Selain sebagai
sumber informasi pemimpin idealnya juga sumber pengetahuan.
Pemimpin
adalah yang tidak menggunakan orang-orang untuk membangun pekerjaan besar,
tetapi yang menggunakan pekerjaan untuk membangun orang-orang besar.
Islam
menjelaskan bahwa setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban, jika hatimu
merasakan apa yang engkau makan masih ada yang bukan hak kita, maka segeralah
untuk memperbaiki sebelum akhirat yang menagih dan neraka yang menghakimi.
Ketahuilah ketentuan itu sebenarnya bukan untuk ditawar tawar.
Pemimpin itu suatu saat akan diposisikan sebagai hakim, artinya kaki yang satu
di neraka dan yang satu disurga, kemana keputusan kita yang akan membawanya
kearah kepastian tubuh kita di neraka atau di surga.
Membuat yang
dipimpin merasa satu tim dan memiliki tugas bersama adalah seni seorang
pemimpin (Dokumen : desa.id, Foto by : TM)
Anakku
ayah ingin menangis ketika melihatmu dimasa kecil, engkau luar biasa lelah
dalam belajar. Tetapi ayah membiarkanmu, hanya bisa memberi semangat dan doa,
karena sesungguhnya lelahmu sekarang akan terbayar dengan kebahagiaan nanti,
ketika engkau dewasa. Begitulah pemimpin memberikan semangat kepada yang
dipimpin.
Pemimpin
adalah mengobarkan semangat, mengobarkan jiwa-jiwa yang pantang menyerah,
mengarahkan pandangan semua mata kedepan dalam medan pertempuran, karena
sesungguhnya pribadi pemimpin itulah yang akan ditiru oleh orang-orang yang
dipimpinnya.
Pemimpin
terkadang perlu mengeraskan suaranya dalam menyampaikan ilmu, seperti seorang
rosul yang berseru sekeras mungkin “hindarkan tumit kalian dari api neraka”
beliau berseru seperti itu dua kali atau tiga kali. (shahih bukhori : 60).
Pemimpin
juga terkadang perlu bertanya kepada yang dipimpinnya, untuk mengetahui sejauh
mana ilmu mereka, sejauh mana pemahaman mereka, sejauh mana mereka bisa
menyampaikan kembali kepada masyarakatnya. Pemimpin harus memahami agamanya
dengan baik, karena landasan dalam mengambil kebijakan adalah hal yang dijamin
akan membawa kearah kemaslahatan daripada kemudhorotan.
Pemimipin
mau memberi dan mau menerima, pemimpin itu mau dipimpin mau memimpin, mau
mengkritik mau dikritik, dengan tetap saling mengasihi sesamanya. Rosululloh
seorang pemimpin, pernah menyampaikan nasihat dan ajaran agama dengan marah
ketika melihat hal-hal yang tidak diinginkan (shahih bukhori : 90,91).
Apakah
pemimpin itu orang yang berilmu tanpa batas? Sesungguhnya allah memberikan ilmu
kepada manusia sangat sedikit sekali dari yang maha berilmu, maka tetaplah
belajar dan terus belajar, sampai badan terbujur. Pemimpin itu hanya berserah
dirinya kepada allah, sebisanya 100% karena tidak siapapun yang dapatn
memaksanya.
Wawasan kedepan,
semngat yang lebih baik, adalah jiwa seorang pemimpin yang diharapkan (Dokumen
: desa.id, Foto by : TM)
Pemimpin
adalah seni bagaimana memilih bawahan yang memiliki loyalitas tak terbatas,
menggali potensi tanpa henti, mengobarkan semangat tanpa sekat, mengompakan
jiwa tanpa cela, mengayomi tanpa membenci. Doa seorang pemimpin, ya allah jika
saya pernah menyakiti seseorang, maka jadikanlah hal tersebut sebagai penyebab
kedekatannya dengan-mu pada hari kiamat.
Pemimpin
harus memiliki kelembutan hati, berikut beberapa kutipan yang diambil dari
shahih bhukori:
Ada dua
nikmat yang disia-siakan mayoritas manusia kesehatan dan waktu luang.Jalani
hidup didunia seakan-akan kamu orang asing atau orang yang sedang dalam
perjalanan. Apabila kamu dlam waktu sore janganlah kamu menunggu-nunggu waktu
pagi dan apabila kamu diwaktu pagi janganlah kamu menunggu-nunggu waktu pagi,
manfaatkanlah hidupmu didunia untuk hidupmu sesudah mati.
Harapan yang tidak terukur, rosul membuat garis persegi kemudian membuat satu
garis menyeberang keluar, setelahnya rosul membuat garis-garis kecil. Rosul
menggambarkan garis persegi adalah perumpamaan ajalnya, dan garis yang
menyeberang adalah mimpinya yang tidak terukur, garis kecil kecil adalah
rintangan, artinya adalah jika kita melampaui rintangan yang satu pasti akan
ada rintangan selanjutnya begitu seterusnya. Orang yang sudah tua, ada dua hal
yang masih tetap muda, yaitu dalam mencintai dunia dan dalam tingginya harapan
atau keinginan.
Sesungguhnya
pemimpin adalah ibarat sebauh perisai yang digunakan untuk bertempur dan menjadi
pelindung. Jika dia melaksanakan tugas dengan bertaqwa dan berlaku adil, maka
dia mendapat pahala, begitu juga dengan sebaliknya dia akan berdosa jika tidak
bertaqwa dan tidak adil.
Rosululloh
Muhammad SAW pernah berdo a “ ya Allah, barang siapa memegang jabatan dalam
urusan umatku lalu dia mempersulit mereka maka persulitlah dia, dan barang
siapa memegang jabatan dalam urusan umatku lalu dia memberikan pertolongan
kepada mereka, maka tolonglah dia. Agama adalah nasehat, bagi para pemimpin
kaum muslimin dan kaum muslimin semuanya, maka tergeraklah untuk terus dan
terus belajar tentang agama.
Tidaklah
ada seseorang yang telah diserahi urusan rakyat oleh allah lalu dia mati ketika
dia menipu rakyatnya kecuali allah mengharamkan surga untuknya. Sesungguhnya
masyarakat wajib menaati perintah pemimpinya meskipun pemimpinya tidak memenuhi
hak rakyatnya, karena kewajiban pemimpin itu melaksanakan kewajibannya,
kewajiban rakyat itu wajib melaksanakan kewajiban sebagai rakyatnya.
Pemimpinmu
yang terbaik adalah yang kau senangi dan menyenangimu yang mendoakanmu dan yang
kau doakan, pemimpinmu yang paling jelek adalah yang kau benci dan yang
membencimu yang kau laknat dan yang melaknatmu,
Apakah boleh rakyat memberontak dengan pedang? Tidak diperbolehkan selama
mereka masih salat berjamaah bersamamu. Apabila kamu mengetahui perbuatan para
penguasamu yang tidak kau sukai, maka luruskanlah, dan janganlah kau berpangku
tangan dengan selalu mematuhinya.
Jika ada
pemimpin yang berlaku hanya mementingkan diri sendiri, maka bersabarlah sampai
kita bisa menjumpainya di akhirat. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
memiliki nilai lebih, pemimpin yang membawa kearah kebaikan, pemimpin yang
membekali dirinya dengan nilai-nilai positif atau visi dan misinya untuk
mencapai prestasi. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki kebaikan
dan mampu membagikannya kepada yang lain.
Perbedaan
mendasar pemimpin yang unggul dan yang tidak adalah terletak pada keinginannya
yang kuat tekad yang bulat untuk berada pada nilai positif dan kebaikan. Tekat
kuat ini dapat menumbuhkan tindakan-tindakan yang luar biasa yang mengantarkan
masyarakat atau pemimpin diatas keadaan yang rata-rata.
Dapat
menyelesaikan tugas-tugas dari atasan bagi pemimpin adalah hal sudah seharusnya
artinya hal yang biasa, maka diperlukan bagaimana hal yang biasa itu dapat
terselesaikan tetapi dapat membuat terobosan baru agar labih baik, lebih
sejahtera, lebih dan lebih.
Jika kita
menyadari kemampuan kita tidak sebaik mereka maka sebaik-baiknya langkah adalah
memperlama kita belajar dan bekerja, mempergiat kita belajar dan bekerja,
meningkatkan kita belajar dan bekerja, setidaknya lebih dan lebih dari usaha
mereka.
Mengapa
kita harus menjadi pemimpin yang unggul? Karena dengan pemimpin yang unggulah
perjalanan kehidupan ini akan penuh arti, bermakna, bermanfaat, dan dapat
dibanggakan. Pada hakikatnya setiap pemimpin dilahirkan sudah merupakan hasil
dari prestasi atau keunggulan, sebab dalam satu kali pertemuan kedua sel dalam
pembuahan atau terciptanya manusia adalah 1: 300 trilyun, bila terjadi
pembuahan maka pasangan kedua sel itu telah berhasil menyisihkan dan
mengalahkan 299 trilyun pasangan sel-sel lainnya. Maka sebenarnya pemimpin itu
terlahir dari bibit yang unggul.
Pada
hakikatnya setiap manusia ingin menjadi pemimpin yang unggul, karena setiap
orang tua pemimpin akan mendoakan agar kelak bisa menjadi kebanggaan orang tua,
karena lingkungan pemimpin lebih membutuhkan kenggulan seorang pemimpin.
Faktor-faktor pembentuk pemimpin unggul:
Konsep diri yang jelas.
Memiliki teman pemimpin yang berkualitas.
Penampilan diri.
Visi dan misi yang jelas.
Tekad kuat yang membaja.
Lingkungan yang mendukung.
Bagaimana prosesnya menjadi pemimpin unggul?
Berani bermimpi besar.
Membuat konsep diri.
Membuat peta diri (analisis swot).
Apa kekuatan (strengness) yang ada.
Apa kelemahan (weakness) yang ada.
Apa kesempatan /peluang (opportunity) yang ada.
Apa ancaman (threat) yang ada.
Tetapkan standar keunggulan yang ada.
Bangun dan bergabunglah dengan komunitas positif.
Terus menerus mengembangkan diri (kosistensi).
Kutipan :
Presiden as john f. Kenedy :
“jangan
tanyakan apa yang bisa berikan negara untukmu, tapi tanyalah apa yang bisa kamu
berikan pada negaramu”
Dikutip
dari “JADILAH PEMUDA KAHFI”
Ibnul qoyim mengatakan “kesia-siaan terjadi karena sepuluh sebab, sebab yang
paling dahsyat adalah kesia-sian hati dan kesia-siaan waktu, karena tidak akan
ada gantinya.” Apabila hati telah tersia-siakan, maka kita telah merugikan
tempat kembali, dan apabila waktu yang telah tersia-siakan maka usia kita akan
sia-sia belaka.
Seorang
penyair mengatakan :
“Apakah
anak kecil akan menjadi pemuda, dan orang tua akan binasa, setiap kali siang
datang dan malam tiba.Apabila malam sudah mengakhiri harinya, setelah itu akan
muncul hari muda yang lebih menjanjikan.Kita hidup diwaktu pagi dan siang hari
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita, sementara kebutuhan orang hidup tidak
akan pernah berakhir.
Kebutuhan-kebutuhan seseorang akan binasa, ketika tuannya meninggal dunia,
kebutuhannyan ada yang tersisa, sementara orang itu tidak ada yang tersisa.
Kita adalah
seorang pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kita
kelak (Dokumen : desa.id, Foto by : TM)
Pemimpin itu pengabdian dan menciptakan sebuah
kerjasama. Mereka adalah satu Tim. (Dokumen : desa.id, Foto by : TM)
Disajikan
dalam “Pembinan Berkelajutan Aparatur Kampung Dwimulyo Kecamatan
Penawartama Kabupaten Tulang Bawang.“
Dwimulyo,
Diramu oleh : Trisno Marsa, 13/03/2018
Post a Comment